topbella

Rabu, 03 Juli 2013

Kemping Anak Muslim

selamat malam kamis teman-teman :D
selamat liburan bagi teman-teman yang sudah liburan,
selamat SP buat teman-teman yang sedang SP *termasuk saya
selamat mendapatkan manfaat dan pelajaran-pelajaran dari setiap kegiatannya.

well..
bincang-bincang mengenai kegiatan, beberapa hari yang lalu yaitu tanggal 29 Juni sampai 1 Juli 2013, saya melakukan sebuah kegiatan yang  sangaat menarik.

nama kegiatannya adalah "kemping anak muslim" diadakan oleh sebuah komunitas peduli anak yaitu Rumah Pena.
Dari nama kegiataannya saja sudah jelas bahwa pesertanya adalah anak-anak. Mulai dari TK sampai dengan kelas 6 SD.

Menjadi fasilitator (kakak pendamping) selama kemping itu memang gampang-gampang susah, apalagi mendampingi anak usia TK.

Tugasnya apa saja?
  • menjaga anak agar tetap berada pada zona aman
  • membangunkan anak
  • menidurkan anak
  • mengajak untuk latihan penampilan
  • ikut bermain games bersama anak-anak
  • mengajarkan anak untuk mandiri, bertanggungjawab, empati, dan nilai-nilai agama islam
point terakhir adalah hal yang menurut saya paling sulit.
Untuk mengajari anak, tentunya yang mengajarkan sudah tahu terlebih dahulu dan sudah menanamkan nilai tersebut dalam dirinya.

Anak-anak bersifat modeling, artinya anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang dewasa.
Untuk mengajarkan nilai mandiri, orang dewasa haruslah mandiri juga. Untuk mengajarkan nilai agama, orang dewasa haruslah mengerjakannya terlebih dahulu. Contoh simpelnya: ketika mengajarkan anak supaya berdoa sebelum makan, ya .. pendampingnya juga harus ikutan berdoa.

Di sini lah letak kesulitannya. Saya merasa bahwa saya masih belum cukup untuk dijadikan pedoman. Sedangkan pada kemping ini, saya dituntut untuk mampu dijadikan contoh bagi anak-anak.

Saya yang kadang-kadang bangun jam 5.30, shalat subuh dan tidur lagi. Selama tiga hari ini saya melawan kemelut kebiasaan untuk bangun lebih awal, membangunkan anak-anak, mengajak mereka shalat, dan berolahraga. Ini seperti tamparan keras...

Dalam hal ini, saya malah belajar lebih banyak lagi. belajar dari kehidupan nyata memang lebih menusuk. Beginilah... kita bisa belajar dari anak-anak. :D

Hidup tiga hari bersama anak-anak, khususnya mendampingi anak TK itu seperti mengikuti mother class. ya... itung-itung modal sebelum nikah hehehe

Kesimpulannya...
Pengalaman selama tiga hari itu benar-benar tidak bisa dilupakan. I got something to learn, pengalaman hidup yang insyaallah berbekas dalam diri. Nilai plus yang lain adalah saya mendapatkan kenalan dan teman-teman baru. Mulai dari mahasiswa, pengajar TK, karyawan, psikolog, motivator, konsultasn, trainer, bahkan anak lulusan SMA.
yang paling luar biasa adalah menjadi pendamping bagi anak-anak yang luar biasa. menjadi pendamping dari kelompok Aqsha yang terdiri dari 5 orang anak laki-laki berusia 5-6 tahun.
  • ayat --> anak yang motoriknya sangat aktif, namun ternyata memiliki pandang yang berbeda terhadap alamnya. dia bisa melihat cahaya di saat teman-teman yang lain tidak melihatnya.
  • zilal --> anak yang berkacamata minus 9 dan 10 ini, awalnya sosok yang pendiam. tapi ternyata dia adalah anak yang cerdas, mandiri, inisiatif, dan percaya diri.
  • akram --> sikecil yang mempunyai senyum yang manis. Memiliki jiwa sosial yang luar biasa, bisa mengajak teman-temannya untuk melakukan sesuatu. 
  • ghozi --> sikecil yang pintar soal agama, pantang menyerah. walaupun sedang sakit campak, dia tetap ceria dan semangat dalam mengikuit kegiatan-kegiatan.
  • navid --> sikecil yang ganteng, yang dihari pertama nangis karena kangen sama mama. ternyata dihari selanjutny, ia ceria bermain dengan teman-teman. dan selalu mempunyai rasa perhatian yang lebih kepada teman-teman yang lain.
anak-anak mempunyai kelebihan masing-masing, punya potensinya masing-masing. tugas care giver (orang tua, nenek, paman, kakak dll) adalah menemukan potensi tersebut dan memperlakukan anak dengan cara yang tepat agar potensi tersebut bisa berkembang dengan baik. Yang harus diingat, jangan pernah samakan anak yang satu dengan yang lainnya, karena setiap anak itu berbeda. dekati mereka, kenali mereka, dari hati ke hati.


kemping ini insyaallah diadakan tiap tahun, di daerah bandung. biasanya di akhir semester genap. jadi teman-teman yang tertarik boleh hubungi saya hehehe

here.. anak-anak yang luar biasa itu..





About Me

Foto Saya
hafda putri hibatul wahdini
muslim, hafda, minang, psikologi, indonesia :)
Lihat profil lengkapku