Aku ingin bercerita kawan..
Bercerita tentang negeriku, negeriku yang dengan bangga ku
sebut Indonesia.
Katanya negeri kami kaya, tapi nyatanya kehidupan masih saja
miskin.
Katanya negeri kami indah, tapi nyatanya masih saja kumuh
Harapan memang selalu ada, Indonesiaku adalah harapanku.
Negeri yang suatu saat akan kaya, kaya akan pendidikan, kaya
akan kesejahteraan, kaya akan kedamaian, kaya akan kesehatan.
Indah itu relatif memang, tapi setidaknya aku masih bisa
bernafas lega pada setiap jalan yang kutempuh. Tidak ada lagi kerutan kening,
dan aku tidak perlu lagi menutup hidung saat melewati selokan. Sederhana saja,
aku hanya ingin bernafas lega.
Aku berharap, tapi tidak memaksa.
Apa gunanya aku atau
orang-orang yang berceloteh menginginkan kedamaian, kesejahteraan, kesehatan,
keindahan kalau nyatanya masih ada diantara kita yang mebuang sampah
disembarangan tempat, masih saja tawuran, masih saja lalai.
Baiklah,,,
katanya pemerintah itu kurang memfasilitasi. Tapi,
setelah difasilitasi kita masih saja tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
menggunakan dengan tidak wajar, atau dengan tega menghancurkannya.
Temaan...
bukankah kita ini Indonesia, dan kita semua
menginginkan kehidupan yang lebih baik.?
aku memang tidak begitu paham tentang pemerintahan atau
politik, tapi aku paham wajah-wajah itu. Wajah yang murung, wajah yang
tersenyum, wajah yang dendam. Aku mengerti keluhan yang tersirat itu, bahkan
aku pun begitu.
Kesal memang saat harus berdiri di bus dalam perjalanan Bandung
Jakarta, kesal memang saat di tilang polisi karena supir bus menurunkan
penumpang di jalan tol, kesal memang saat ada laki-laki yang seenaknya masuk ke
toilet wanita.
Kita semua kesal, tapi apa harus kesal itu kita keluarkan dengan
amarah?
Demonstrasi anarkis, tawuran, perkelahian, bunuh-bunuhan,?
Semua itu
sia-sia, yang ada kita menjadi bagian dari mereka yang merusak.
Mulailah dari diri kita, mulai dari hal kecil.
Sulit memang
untuk membiasakan, tapi kita harus terbiasa. Menasihati orang lain memang lebih mudah daripada menasihati diri
sendiri, tapi setiap hari bercermin tidak butuh tenaga ekstra bukan? hanya saja kita harus tau apa yang patut kita lihat di cermin itu.
tulisan ini untuk kita semua, termasuk saya.